A.2.4.Mutmainnah - 3.1.a.9.Koneksi Antar Materi
fasilitator : Teguh Supriyadi
Pembimbing : Abdul Hakim
Pemimpin Pembelajaran berarti seorang guru atau pendidik
menjadi seorang pemimpin yang menitikberatkan pada komponen yang terkait erat
dengan pembelajaran, seperti kurikulum, proses belajar mengajar, asesmen,
pengembangan guru serta komunitas sekolah. Seorang guru atau pendidik
diharapkan mampu berperan sebagai pemimpin yang berorientasi pada murid, dengan
memperhatikan segenap aspek pembelajaran yang mendukung tumbuh-kembang murid.
Ki Hajar Dewantara merupakan Bapak Pendidikan Nasional
Indonesia yang telah memberikan sumbangsih yang begitu besar bagi peradaban
pendidikan mulai dari sistem pendidikan hingga semboyan pendidikan yang menjadi
fondasi pendidikan di Indonesia. Semboyan dalam dunia pendidikan yang paling
populer adalah semboyan Ing Ngarso Sung Tulodo, Ing Madyo Mangun Karsa, Tut
Wuri Handayani yang menjadi pedoman pendidik menjalankan bimbingan kepada anak
didiknya. Meski semboyan Ing Ngarso Sung Tulodo, Ing Madyo Mangun Karsa, Tut
Wuri Handayani dikenal luas sebagai semboyan pendidikan, namun semboyan ini mencakup aspek yang lebih luas
yakni mengenai hakikat seorang pemimpin. Dalam konteks kepemimpinan maka
semboyan ini akan menciptakan sosok pemimpin yang disegani dan berwibawa serta
mampu menempatkan diri dimanapun ia berada.
Pengambilan keputusan sebagai pemimpin pembelajaran ketika
dihubungkan dengan gagasan dari Ki Hajar Dewantara Pemimpin pembelajaran harus
mampu membangun Kerjasama dengan orang yang dipimpinnya, sehingga diharapkan
mampu menjadi rekan sekaligus orangtua di sekolah dan juga mampu menjadikan
peserta didik terampil dalam mengambil keputusan yang tepat bagi dirinya.
Pengambilan keputusan adalah sebuah proses menentukan sebuah
pilihan dari berbagai alternatif pilihan yang tersedia, seorang guru terkadang
dihadapkan pada suatu keadaan dimana ia harus menentukan pilihan keputusan dari
berbgaai alternatif yang ada. Proses yang rumit ini berdampak pada dirinya dan
lingkungan sekolah serta munculnya pertentangan nilai yang tertanam dan
diyakininya sehingga dapat mempengaruhi pada prinsip-prinsip dalam mengambil
suatu keputusan. Memilih dua kebenaran yang saling bertentangan adalah sesuatu
yang sangat sulit, namun keputusan haruslah tetap diambil. Memilih paradigma
dan prisnsip dalam mengambil keputusan adalah sesuatu yang sangat subjektif
karena setiap orang memiliki perspektif yang berbeda dikarenakan perbedaan
nilai yang dianutnya.
Sebagai pemimpin pembelajaran seorang guru harus memiliki
nilai-nilai kemandirian, reflektif, kolaboratif dan berpihak pada murid dalam
menjalankan tugas pokok dan fungsinya. Peran dan nilai tersebut akan
berpengaruh pada paradigma dan prinsip pengambilan keputusan sebagai pemimpin
pembelajaran.
Kesimpulan akhir yang dapat saya ambil dari pembelajaran pada modul 3.1 ini bahwa proses pengambilan keputusan sebagai pemimpin pembelajaran merupakan salah satu tugas tersulit, yaitu mengambil suatu keputusan yang efektif. Keputusan-keputusan ini, secara langsung atau tidak langsung bisa menentukan arah dan tujuan institusi yang tentunya berdampak kepada mutu pendidikan yang didapatkan murid-murid di sekolah. Sedangkan keterkaitannya dengan modul-modul sebelumnya yakni bahwa pada modul 3.1 ini menjadi sebuah instrumen bagi guru dan pendidik dalam rangka mewujudkan paradigma dan visi guru penggerak.
Komentar
Posting Komentar